Selasa, 18 Maret 2008

kisah remaja yang kehilangan kepercayaan dirinya

Kehilangan kepercayaan diri
Pada waktu umurku tiga belas tahun,saat itu aku masih duduk dibangku kelas1 MTS
,ketika bulan ramadhan tiba, para pemuda di daerahku mengadakan musabbaqoh tingkat remaja, untuk memperingati malam nuzulul qur`an dimana pada saat itu di turunkannya kitab suci al-qur`an, materi yang di pelombakan diantaranya adalah pidato, puisi, membaca rawi, mtq, dan qosidah, temann-teman ku ikut perlombaan yang bermacam-macam itu, akan tetapi diriku hanya ada keinginan yang terpendam yang tidak dapat ku wujudkan dengan perbuatan,sebenarnya ku ingin sekali ikut lomba tersebut, namun tidak ada kepercayaan dalam diriku, kurungkan niatku untuk mengikuti perlombaan tersebut, ketika teman-teman ku sudah tampil di atas panggung ku merasa iri kepada mereka karena mereka dapat ikut lomba dengan begitu percaya dirinya, akhirnya timbullah penyesalan pada diriku padahal ibuku sangat mendukung dan menginginkan diriku tuk ikut lomba tersebut, agar dapat memberanikan diri dan mengembangkan bakatku tapi, apalah dayaku seorang yang kehilangan kepercayan diri, aku pribadi juga tak mengerti mengapa pada waktu itu aku sangat pemalu dan tidak percaya diri tuk tampil di depan orang banyak, padahal sewaktu aku masih SD aku suka berpidato didepan orang banyak diantaranya pada saat kenaikan kelas di sekolah ku. aku ingin sekali membuat orang tuaku bangga terhadapku dan harapan itu baru terrwujud kembali setelah ku duduk di bangku kuliah pada saat ini, orang tuaku merasa senang karena aku diterima kuliah di UIN ini. kuliah aku lalui dengan penuh kesabaran walaupun terasa lelah dengan banyak nya tugas dan mengikuti organisasi di luar kampus, itulah salah satu usaha yang aku coba tuk menggembalikan kepercayaan dalam diriku, di masa kuliah ini aku juga banyak membaca berbagaai macam buku dan belajar ilmu pengetahuan, diantara mata kuliah yang aku senangi adalah psikologi dan carakter building guru pai, di dalam buku tersebut membahas tentang kecerdaann emosional, dengan mempelajari kecerdasan emosionallah aku berusaha tuk merubah diriku menjadi orang yang percaya diri dengan kemampuann yang ada dalam diriku untuk mengerjakan hal yang positif dengan penuh percaya diri, karena bahuasanya "Allah tidak akan merubahh nasib manusia, jika manusia itu sendiri tidak mau berusaha tuk merubahnya."dari keyakinan ini, ku berharap agar ku tidak menjadi orang yang merugi dan menyesal dihari kemudian kelak.